Sistem
koordinat peta adalah sekumpulan
aturan yang menentukan bagaimana koordinat-koordinat yang bersangkutan
merepresentasikan titik-titik atau obyek pada sebuah peta. Aturan ini biasanya
mendefinisikan titik asal (origin) beserta beberapa sumbu-sumbu koordinat untuk
mengukur jarak dan sudut untuk menghasilkan koordinat. Sistem koordinat peta
yang terkenal di dunia ini adalah sistem koordinat geografis dan sistem
koordinat UTM (Universal Transvers Mercator).
UTM (Universal
Transverse Mercator)
Universal Transverse
Mercator(UTM) merupakan Metode grid berbasis menentukan lokas di permukaan bumi
yang merupakan aplikasi praktis dari 2 dimensi.
Sejarah UTM
(Universal Transerve Mercator)
Universal Transerve
Mercator sistem koordinat dikembangkan oleh Amerika Serikat Army Corps of
Engineers pada tahun 1940-an. Sistem ini didasarkan pada model yang ellipsoidal
bumi. Untuk daerah di Amerika Serikat berbatasan, yang Clarke 1866 ellipsoid
digunakan untuk daerah sisa bumi, termasuk Hawai, ellipsoid internasional
digunakan. Saat ini WGS84 ellipsoid digunaka sebagai model yang mendasari bumi
dalam system koordinat UTM.
Sebelum pengembangan system
transverse Mercator koordinat universal. Beberapa Negara Eropa menunjukkan
utilitas berbasis grid peta konformal dengan pemetaan wilayah mereka selama
periode antar perang. Menghitung jarak antara dua titik pada peta ini dapat
dilakukan lebih mudah dilapangan daripada yang dinyatakan mungkin menggunakan
rumus trigonometri yang diperlukan dalam system graticule berbasis lintang dan
bujur.
Melintang proyek si Mercator
adalah varian dari proyeksi Mercator, yang awalnya dikembagkan oleh Flemish
geographer dan kartografer Gerardus Mercator, pada tahun 1570. Proyeksi ini
konformal, sehingga mempertahankan sudut dan mendekati bentuk tetapi selalu
mendistrosi jarak dan daerah. UTM melibatkan non-linear scaling di kedua
Easting dan Northing untuk memastikan peta proyeksi eliipsoid adalah konformal.
Zona UTM
System UTM membagi
permukaan bumi antara 80oS dan 84oLU menjadi 60 zona, masing-masing 6o bujur lebar dan berpusat diatas meridian bujur.
Zona 1 adalah dibatasi oleh bujur 180o sampai 174oB dan berpusat pada 177 barat meridian. Zona
penomoran meningkatkan kea rah timur. Masing-masing dari 60 zona bujur dalam
system UTM didasarkan pada Mercator Melintang proyeksi. Pemetaan wilayah besar
utara-selatan dengan batas jumlah rendah distori, dengan menggunakan zona
sempit dari 6o bujur sampai 800 km lebarnya dan mengurangi skala
factor sepanjang meridian sentral denga hanya 0,0004 – 0,9996 (pengurangan
1:2500), jumlah distori diselenggarakan dibawah 1 bagian di 1.000 dalam setiap
zona. Distorsi skala meningkat menjadi 1,00010 pada batas luar zona sepanjang
khatulistiwa.
Pada setiap zona
factor skala meridian sentral mengurangi diameter silinder melintang untuk
menghasilkan proyeksi garis potong dengan dua garis standar, atau garis-garis
skala sebenarnya terletak disekitar 180 km dikedua sisi, dan kira-kiran
sejajar, pusat meridian (ARccOs 0,9996 = 1,62o pada khatulistiwa). Faktor skala kurang dari 1 dalam baris-baris dan
lebih besar dari 1 luar dari garis-garis, tetapi keseluruhan distorsi skala di
dalam zona seluruh diminimalkan
Proyeksi dari bidang
datum ke bidang proyeksi
Sistem
Grid UTM Global
Zona UTM Indonesia
Untuk wilayah Indonesia terbagi atas sembilan zone UTM, dimulai dari
meridian 90° BT sampai dengan 144° BT dengan batas pararel (lintang) 11° LS
hingga 6° LU. Dengan demikian wilayah Indonesia dimulai dari zone 46 (meridian
sentral 93° BT) hingga zone 54 (meridian sentral 141° BT).