Protozoa secara umum dapat dijelaskan bahwa protozoa
adalah berasal dari bahasa Yunani,
yaitu protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa adalah hewan
pertama.Protozoa merupakan kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang
antara algae dan protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya
dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme mempunyai sifat antara algae dan protozoa.
Sebagai contoh algae hijau Euglenophyta,
selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat
mengalami kehilangan klorofil
dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies Euglenophyta yang mampu hidup
pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya, beberapa ilmuwan memasukkannya ke
dalam filum protozoa. Contohnya strain
mutan algae genus Chlamydomonas yang tidak
berklorofil, dapat dimasukkan ke dalam kelas Protozoa genus Polytoma.
Hal ini merupakan contoh bagaimana sulitnya membedakan dengan tegas antara
algae dan protozoa. Protozoa dibedakan dari prokariot karena ukurannya
yang lebih besar, dan selnya eukariotik. Protozoa dibedakan dari algae karena
tidak berklorofil, dibedakan dari jamur
karena dapat bergerak aktif dan tidak berdinding sel, serta dibedakan dari
jamur lendir karena tidak dapat membentuk badan buah.
Biasanya
berkisar 10-50 μm, tetapi dapat tumbuh sampai 1 mm, dan mudah
dilihat di bawah mikroskop. Mereka bergerak di sekitar dengan cambuk seperti
ekor disebut flagela.
Mereka sebelumnya jatuh di bawah keluarga Protista. Lebih dari
30.000 jenis telah ditemukan. Protozoa terdapat di seluruh lingkungan berair
dan tanah, menduduki berbagai tingkat trophic. Tubuh protozoa amat sederhana,
yaitu terdiri dari satu sel tunggal (unisel). Namun demikian, Protozoa
merupakan system yang serba bisa. Semua tugas tubuh dapat dilakukan oleh satu
sel saja tanpa mengalami tumpang tindih. Ukuaran tubuhnya antaran 3-1000
mikron.Bentuk tubuh macam-macam ada yang seperti bola, bulat memanjang, atau
seperti sandal bahkan ada yang bentuknya tidak menentu. Juga ada memiliki
fligel atau bersilia
Protozoa
hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah. Mereka umumnya hidup bebas
dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau daratan. Beberapa spesies
bersifat parasitik,
hidup pada organisme
inang. Inang protozoa yang
bersifat parasit dapat
berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks,
termasuk manusia. Beberapa spesies dapat tumbuh di dalam tanah atau pada
permukaan tumbuh-tumbuhan. Semua protozoa memerlukan kelembaban yang tinggi
pada habitat apapun. Beberapa jenis protozoa laut merupakan bagian dari zooplankton. Protozoa laut
yang lain hidup di dasar laut.
Spesies yang hidup di air tawar dapat berada di danau, sungai, kolam, atau
genangan air. Ada pula protozoa yang tidak bersifat parasit yang hidup di dalam
usus termit atau di dalam rumen
hewan ruminansia.
Beberapa protozoa berbahaya bagi manusia karena mereka dapat menyebabkan
penyakit serius. Protozoa yang lain membantu karena mereka memakan bakteri
berbahaya dan menjadi makanan untuk ikan dan hewan lainnya.. Protozoa hidup
secara soliter atau bentuk
koloni. Didalam ekosistem
air protozoa merupakan zooplankton. Permukan tubuh Protozoadibayangi oleh
membransel yang tipis, elastis, permeable, yang tersusun dari bahan lipoprotein,
sehingga bentuknya mudah berubah-ubah. Beberapa jenis protozoa memiliki rangka
luar ( cangkok) dari zat kersik dan kapur. Apabila kondisi lingkungan tempat
tinggal tiba-tiba menjadi jelek, Protozoa membentuk kista. Dan menjadi aktif
lagi. Organel yang terdapat di dalam sel antara lain nucleus,
badan golgi,
mikrokondria,
plastida, dan vakluola.
Nutrisi protozoa bermacam-macam. Ada yang holozoik
(heterotrof),
yaitu makanannya berupa organisme lainnya,. Ada pula yang holofilik (autotrof),
yaitu dapat mensintesis makanannya sendiri dari zat organic dengan bantuan klorofit
dan cahaya. Selain itu ada yang bersifat saprofitik,
yaitu menggunakan sisa bahan organic dari organisme yang telah mati adapula
yang bersifat parasitik. Apabila protozoa dibandingkan dengan tumbuhan unisel,
terdapat banyak perbedaan tetapi ada persamaannya. Hal ini mungkin protozoa
meriupakan bentuk peralihan dari bentuk sel tumbuhan ke bentuk sel hewan dalam
perjalanan evolusinya
Cirri-ciri protozoa yakni :
a. Sifat hidupnya kosmopolit artinya dapat hidup di tempat atau habitat
apapun.
b. Pada ummnya hidup bebas pada tempat yang lembab atau berair (akuatik)
seperti di air tawar, air laut, hutan, sawah serta sebagai parasit pada tubuh
organism lainnya.
c. Pada umumnya hidup soliter (menyendiri atau sepasang-sepasang) tetapi
ada juga yang hidup sebagai koloni.
d. Protozoa merupakan bagian plankton di air tawar atau air laut dan
berperan penting sebagai indicator polusi.
e. Sejumlah protozoa dapat menimbulkan penyakit.
f. Dalam kondisi lingkungan yang tidak menguntungkan protozoa dapat
membentuk kista agar dapat berhana hidup lebih lama.
g. Jika kondisi di sekitarnya membaik, maka kista akan pecah dan
protozoa akan kembali hidup secara aktif.
Berdasarkan alat geraknya, protozoa
dikelompokkan menjadi empat filum yaitu sebagai berikut:
1.
Filum Rhizopoda (Sarcodina)
Ciri-ciri
Rhizopoda sebagai berikut:
· Tidak memiliki
bentuk yang tetap.
·
Bergerak dan menangkap makanannya dengan kaki semu (pseudopodia)
yang merupakan penjuluran sitoplasma tubuhnya. Rhizopoda bergerak dengan
menjulurkan kaki semunya untuk berpindah tempat.
·
Ada yang hidup bebas di alam dan ada yang parasit.
·
Makanannya berupa bakteri atau bahan organik lain.
·
Berkembang biak dengan membelah diri.
·
Contoh anggota Rhizopoda adalah Amoeba sp., Foraminifera
yang digunakan sebagai petunjuk dalam penyelidikan tanah yang mengandung minyak
bumi, dan Radiolaria yang membentuk tanah radiolaria yang bermanfaat
sebagai alat penggosok.
2. Filum Fagellata
(Mastigophora)
Filum
Flagellata memiliki ciri khas yaitu memiliki alat gerak berupa bulu cambuk (flagela)
yang berstruktur mirip cambuk yang panjang. Bulu cambuk ini digunakan dengan
mencambukkan bulu cambuk ke arah yang diinginkan dan menggunakannya untuk
memindahkan dirinya sendiri.
Contoh Flagellata
adalah Trypanosoma sp. yang hidup secara parasit dalam darah manusia dan
vertebrata lainnya, berkembang biak dengan membelah diri, dan menyebabkan penyakit
tidur pada manusia. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan lalat tse-tse.
3.
Filum Ciliata (Cilliophora)
Ciliata bergerak dengan bulu getar (silia) yang selalu
bergetar untuk mendorong tubuhnya ke arah yang diinginkan seperti gerakan
mendayung perahu. Selain itu, silia bisa digunakan untuk mengambil
makanan.Ciliata berkembang biak secara vegetatif (aseksual) dengan membelah
diri dan secara generatif (seksual) dengan cara konjugasi.
Contoh
Ciliata adalah Paramaecium sp. Paramaecium disebut juga hewan
sandal, karena bentuknya menyerupai telapak sandal.terdapat mulut sel pada
permukaan membrane sel yang melekuk. Air dan makanan masuk ke mulut sel dengan
getaran silia. Makanan yang masuk ke mulut sel lalu masuk ke kerongkongan sel,
lalu ke vakuola makanan. Vakuola makanan beredar dalam sel sambil mencerna
makanan. Sisa makanan berbentuk cair dikeluarkan melalui vakuola
berdenyut/vakuola kontraktil, sementara sisa makanan berbentuk padat
dikeluarkan melalui vakuola makanan yang pecah saat menepi ke membran sel.
4.
Filum Sporozoa
Filum
ini berbeda dengan filum sebelumnya—anggota filum ini tidak mempunyai alat
gerak. Disebut Sporozoa karena dalam tahap tertentu dalam hidupnya, dapat
membentuk sejenis spora. Biasanya hidup sebagai parasit pada tubuh hewan maupun
manusia. Contoh anggota Sporozoa adalah Plasmodium sp., penyebab
penyakit malaria. Penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles s
PERANAN PROTOZOA DALAM
GEOLOGI